Inpari 50 Marem yaitu suatu varietas padi inbrida unggul yang resmi dilepas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 126/HK.540/C/04/2021 pada tanggal 27 April 2021.
Varietas ini dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sebagai respons terhadap kebutuhan petani akan padi dengan produktivitas tinggi, umur genjah, dan ketahanan terhadap sejumlah penyakit utama.
Inpari 50 Marem merupakan hasil persilangan antara galur-galur unggul, yakni Cisantana/B10384-MR-1-8-3 dengan IR66160-121-4-5-3/TB154E-TB-2, dan memiliki profil morfologi yang cocok untuk lahan sawah irigasi di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut.
Padi ini memiliki umur panen sekitar 114 hari setelah semai dan berbunga pada umur sekitar 85 hari setelah semai, menjadikannya sebagai varietas yang tergolong genjah atau berumur pendek.
Tanaman ini tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 106 cm, sehingga relatif tidak mudah rebah dan cocok ditanam di daerah dengan curah hujan sedang hingga tinggi. Gabahnya berwarna kuning jerami dengan ukuran medium, memiliki tingkat kerontokan sedang, dan bentuk gabah ramping.
Nah, inpari 50 Marem juga dikenal memiliki rendemen beras kepala tinggi, yakni mencapai sekitar 88,8%, dengan kadar amilosa cukup tinggi (~25,64%), menghasilkan nasi bertekstur pera yang cocok untuk segmen pasar tertentu. Dengan potensi hasil mencapai 9,69 ton per hektar dan hasil rata-rata lapangan sekitar 7,5 ton per hektar, varietas ini sangat menjanjikan secara ekonomi bila dikelola dengan baik.
Nah, agar kalian bisa lebih jelas dalam memahami terkait padi ini, maka silakan simak rincian deskripsi lengkapnya di bawah ini:
Varietas | INPARI 50 Marem |
Tahun rilis | 2021 |
Usia tanaman | ±114 hss (hari setelah semai) |
Tinggi tanaman | ±106 cm |
Bentuk tanaman | Tegak |
Daun bendera | Agak tegak |
Jumlah gabah isi | ±117 butir/malai |
Warna gabah | Kuning jerami |
Bentuk gabah | Medium |
Kerontokan gabah | Sedang |
Kadar amilosa | ±25,64% |
Tekstur nasi | Pera |
Rata-rata hasil | ±7,56 ton/hektar |
Potensi hasil | ±9,69 ton/hektar |
Berat 1000 butir | ±26,9 gram |
Jenis padi | Inbrida |
Anjuran tanam | Sawah irigasi, ketinggian 0-600 mdpl |
Kelebihan dan Kekurangan Inpari 50 Marem
Kelebihan yang dimiliki padi ini meliputi:
1. Potensi Hasil Tinggi
Inpari 50 memiliki potensi hasil yang cukup tinggi, mencapai sekitar 9,69 ton/hektare dengan rata-rata 7,56 ton/hektare, mirip dengan varietas Ciherang menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng.
2. Tahan Terhadap Beberapa Hama dan Penyakit
Varietas ini tahan terhadap hama Wereng Cokelat (biotipe 1), Hawar Daun Padi (patotipe VIII), dan penyakit Blas (ras 033, 073, dan 173).
3. Rendemen Beras Kepala Tinggi
Inpari 50 memiliki rendemen beras kepala yang cukup tinggi, yaitu sekitar 88,8%.
4. Kualitas Nasi Baik
Varietas ini menghasilkan nasi dengan tekstur keras dan kadar amilosa yang cukup tinggi (25,64%), membuatnya menjadi tipe nasi pera yang disukai sebagian orang.
5. Mudah Ditanam
Inpari 50 dapat ditanam di lahan sawah irigasi dengan mengikuti kaidah budidaya yang umum.
Kekurangannya sendiri berupa:
1. Rentang Ketahanan Terbatas
Meskipun tahan terhadap beberapa hama dan penyakit, Inpari 50 masih rentan terhadap jenis hama dan penyakit padi lainnya.
2. Preferensi Tekstur Nasi
Nasi dari Inpari 50 memiliki tekstur keras dan rasa yang pera, yang mungkin tidak semua konsumen sukai. Ada preferensi rasa nasi yang berbeda-beda di kalangan masyarakat.
3. Potensi Serangan Hama dan Penyakit
Meskipun tahan terhadap beberapa hama dan penyakit, petani tetap perlu melakukan pengawasan dan pengendalian hama dan penyakit secara rutin untuk mencegah penyebarannya.
Cara Merawat Padi Inpari 50
Berikut ringkasan teknik budidaya yang direkomendasikan:
- Persiapan Lahan. Olah tanah basah-dan-kering untuk gulma.
- Persemaian & Tanam. Semai 18–21 HST, jarak tanam standar (25 × 25 cm atau jajar legowo).
- Pemupukan. Sistem split (misalnya N saat tanam, 21 HST, 40 HST); dosis sesuai umur dan tes tanah. Tambahkan pupuk organik – 2 t/ha.
- Pengendalian Hama & Penyakit. Awasi wereng (WBC), HDP, blas, tungro; manfaatkan pengendalian hayati.
- Irigasi. Sistem genggam/intermittent, hindari genangan terus‑menerus.
- Panen. Panen saat 90–95% malai menguning; jemur segera untuk menjaga kualitas rendemen.
Ketahanan Hama dan Penyakit
Dari segi ketahanan hamanya, padi ini memiliki beberapa ketahanan dan kerentanan terhadap hama penyakit berikut:
Ketahanan Hama | Tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 1, tapi agak rentan terhadap wereng batang cokelat biotipe 2 dan 3. |
Ketahanan Penyakit | Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe VIII, tahan blas ras 033, 073, dan 173, rentan terhadap tungro inokulum Purwakarta dan Garut, rentan terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan IV. |
Harga Benih Padi Inpari 50 Marem Terbaru
Harga benih bisa berubah tergantung lokasi dan kelas benih. Tapi secara umum, berikut rinciannya:
Jenis Benih | Harga (per kg) |
Benih Dasar (label putih) | Rp 22.000 – Rp 32.000 |
Benih Pokok (label ungu) | Rp 15.000 – Rp 22.000 |
Benih Sebar (label biru) | Rp 12.000 – Rp 14.000 |
Jika Anda sedang membutuhkan benih padi ini dan ingin tahu berapa harga benih padi inpari 50 marem terbaru dengan kualitas premium, maka bisa menghubungi kami via WA di bawah ini:
Social Media